Belajar Bahasa Lithuania di Negaranya





Tahun lalu satu orang abang leting dan teman sekelasku mengikuti program yang sama dengan yang sedang aku ikuti sekarang. Lalu mereka menyarankan kami untuk daftar program ini lagi karena mereka kembali membuka kelas untuk summer. And I was like, why not, let's try. Aku mendaftar program ini bersama lima orang anak kelasku. Kami berenam lolos, tapi satu orang memutuskan untuk tidak pergi. Seru rasanya bisa ngurus semuanya bareng-bareng dan pergi bareng.



1. Apa itu Lithuanian language and culture courses? 

Seperti namanya, dengan mengikuti program ini kita akan belajar bahasa dan budaya Lithuania. Belajar bahasanya akan dilaksanakan dengan kelas rutin dari Senin-Jumat jam 9.00-12.30 siang. Budaya Lithuanianya akan dipelajari dengan mengikuti trip-trip yang telah dijadwalkan oleh mereka. Program ini berlangsung selama satu bulan. Jadi, selama satu bulan kita akan tinggal di Lithuania. 



2. Biaya 

Program ini dibiayai 570 euro, jadi program ini tidak fully funded. Kalau di aku uang 570 euro itu aku gunakan untung living cost selama di sini, dan juga untuk membayar dormitory sebesar 175 euro. 

Biaya lain yang diperlukan adalah tiket pesawat, visa dan asuransi. Tiket pesawat berkisar antara 11-13 juta, visa 1 juta, asuransi 800 ribu. Nah biaya ini harus kita cover sendiri. Untuk mendapatkan biaya tambahan kalian sangat bisa mengajukan proposal permohonan dana ke kampus atau instansi-instansi lainnya. 



3. Proses Pendaftaraan 

Menurutku proses pendaftarannya sangat simpel, tidak ribet. Berkas-berkas yang harus dikumpulkan adalah: 

-Surat Aktif Kuliah 

Surat aktif kuliah ini harus dibuat dalam bahasa inggris. 
-Motivation Letter
-Proof kemampuan bahasa inggris in my case, aku minta surat medium of instruction dari akademik kampus, karena aku kelas internasional dan bahasa sehari-harinya bahasa inggris. Jadi aku minta surat yang menyatakan hal tersebut. 
-Rekomendasi dari minimal satu orang dosen/atasan
Aku memilih untuk submit dua rekomendasi dari dosenku. Tips memilih dosen adalah, pilih dosen yang di kelas beliau kamu dikenal baik. Yang kamu sering aktif, dan nilaimu bagus. Jadi si dosen kenal sama kamu dan dia tau bagaimana harus membuat rekomendasi untukmu. Sertakan CV-mu juga ke dosenmu agar beliau bisa tau kemampuanmu yang beliau tidak tau. 



Selanjutnya kamu diharuskan untuk menjawab beberapa essay. Di akhir kamu harus memilih universitas tempat kamu ingin belajar. Silakan googling dulu kampus mana yang menurutmu paling menarik, cari tau juga tentang kotanya. Aku sendiri memilih Klaipeda University, dan ini bukan ibu kota Lithuania, Klaipeda ini bisa dibilang kota kecil. Aku milih Klaipeda karena bangunan kampusnya yang paling gemay! Hahahaha. 





Program ini bisa diikuti siapa saja; siswa, mahasiswa, akademisi, umum. 
Untuk persyaratan lainnya, aku tidak bisa mengingat semuanya. Jadi, silakan akses di https://apply.scholarships.lt/courses/search sekarang mungkin belum ada, tapi kemungkinan mereka akan buka lagi program yang sama untuk winter course. Coba dicek secara berkala, atau nanti kalau dibuka lagi kemungkinan besar aku akan infokan di instagramku juga. 


4. How's life in Klaipeda, Lithuania? 
Hal pertama yang sangat strange adalah langitnya yang masih terang padahal sudah jam 8 malam. Karena sedang musim panas, jadi siang harinya lebih panjang. Jam salatnya juga beda jauh sama di Indo. Di Klaieda ini engga ada Mesjid, jadi kami slalu salat di dormitory.
 

Kami tinggal di dormitory kampus yang sangat bagus! Kamar mandi di dalam, dan ada kitchen yang bisa dipake bersama dengan peralatan yang lengkap dan very cozy. Jadi aku lumayan hemat di sini karena sehari-hari masak sendiri. 








Selama summer, Klaipeda punya banyak event di antaranya: Folklore Festival, Sea Festival, dan Anniversary of Klaipeda. Jadi selain belajar di kelas kami juga ikut berpartisipasi di acara-acara ini. 



Ini adalah summer course pertama yang pernah aku ikuti, dan menurutku ini worth to try, guys. Jadi kalau kalian ingin daftar, good luck! ❤️

5

What I feel about March





Awal kuliah aku suka mikir aku mau ikut kegiatan yang bisa bawa aku ke luar Aceh. Apa aja, yang penting bisa ke luar Aceh. Bagi aku, yang keren di kuliah itu adalah kakak/abang letting yang sering ke luar. Lalu aku memang dapat kesempatan, karena GenRe, karena exchange, karena Djarum dan XL, aku bisa ke luar. Aku juga bangga sama diri aku, karena ngga semua teman-teman aku dapat kesempatan seperti aku. Aku pun jadi sering merasa ‘lebih baik kuliah di Aceh tapi bisa ke mana-mana, dari pada kuliah di luar tapi ngga ke mana-mana’, semacam memandang rendah teman-temanku yang kuliah di luar tapi biasa-biasa aja, ngaa ikut kegiatan apa-apa.
Tapi tulisan ini tujuannya bukan untuk nyombong, kok. Bukan mau menceritakan pengalaman-pengalaman aku, karena untuk sombong pun sebenarnya ngga pantas, masih banyak orang lain yang lebih sering lagi ke luar, bahkan ke luar negeri, selama masa kuliahnya. Yang mau aku ceritakan adalah, apa yang terjadi di bulan Maret dan bagaimana bulan Maret ini mengubah pandanganku tentang dunia perkuliahan.
Di awal tahun, aku buat plan setiap bulannya akan ada pergi ke mana. Contohnya: Januari ke Jogja, Februari ke Medan. Pastinya ada beberapa bulan yang aku tidak punya plan mau ke mana-mana,, salah satunya adalah bulan Maret. Di awal bulan Maret aku sudah yakin sekali pasti bulan ini membosankan, tidak ada yang aku tunggu-tunggu. ‘Pasti ngga menarik, pasti ngga ada hal baru, pasti suntuk’ begitu yang aku pikir. Karena bagi aku yang menarik, ada hal baru, dan ngga bikin suntuk itu ya ke luar. Jadi, teman-temanku yang selama kuliahnya ngga pernah ke luar pasti masa kuliahnya ngebosenin.
Di bulan Maret aku disibukkan dengan satu project yang dilombakan bersama teman-teman Beswan Aceh. Projectini menyita waktu karena kami harus bolak-balik survei ke lapangan, membuat riset, dan menyusun proposal. Karena kami hanya ber-tujuh, semua orang jadi punya peran penting dalam project ini. Kami jadi sering ngumpul untuk membahas project ini, pernah satu kali sampai tengah malam. Lelah, tapi seru. Ini kali pertama aku ikut lomba yang berkelompok. Aku sempat ngetweet seperti ini:

Kalaupun tidak menang, kedekatan bersama teman-teman Beswan, ilmu-ilmu yang kudapat slama proses pembuatan proposal, itu semua berharga sekali.
Selain itu aku juga ada apply beberapa program, yang sampai tulisan ini dimuat belum pengumuman hehehe.
Hal lainnya, semester ini jadi semester pertama aku jadi pengurus organisasi di kampus. Ada dua organisasi yang aku ikuti. Yang satu himpunan, yang satu lagi KSPM. Di himpunan sedang ada acara besar, aku tidak mengambil peran di sini karena bukan bagian dari bidangku, hanya ikut meramaikan. KSPM ini organisasi baru, jadilah banyak hal yang harus dipersiapkan.
Aku senang melihat semangat teman-teman yang berapi-api menghidupkan organisasi, padahal kan tidak dibayar, tapi ya itu, memang ada kepuasan batin sendiri, kan?
Hingga akhirnya di penghujung bulan Maret aku tersadar, ngga selamanya bisa ke luar itu menyenangkan. Yes, it is delightful, but it is not the only thing that can make you feel delightfulSurprisingly, aku merasa bulan Maretku menyenangkan. Yang awalnya aku mengira akan membosankan, ternyata tidak sama sekali. Ternyata tidak mesti harus pergi-pergi ke luar, selama ada hal yang kita perjuangkan, kuliah akan terasa menyenangkan.
Asumsiku bahwa ‘selama kuliahnya ngga pernah ke luar pasti masa kuliahnya ngebosenin’ itu salahAda banyak hal yang bisa bikin ngga bosen selama kuliah, dan itu bisa apa aja: bisa nge-bandvoluntary, aktif di organisasi, ikut lomba kelompok, bikin project, kerja part-time, jadi asisten dosen, bikin start-up, bentuk komunitas baru, banyak hal. Yang bikin kuliah membosankan itu ketika tidak ada yang kita perjuangkan. Terkait apa yang harus kita perjuangkan, tidak perlu mengikuti standar orang-orang. Karena kita tidak perlu menyamakan diri kita, mimpi kita, dengan orang lain, walk in freedom.
Kalau menurutmu organisasi di kampus ngga menyenangkan, ya ngga masalah. Ngga semua orang harus jadi anak organisasi, kok, kalau kamu lebih senang bisnis, ya lanjut. Aku punya beberapa teman yang ngga gabung organisasi di kampus, dan itu ngga membuat mereka jadi ngga bisa bekerja dalam kelompok, dan ngga membuat mereka jadiless cool juga. Begitu juga ikut duta-dutaan misalnya, kalau menurutmu itu ngga menarik ya ngga usah, just because your friends join that stuff doesn’t mean you have to follow, rite?
Standar ‘keren’, ‘menyenangkan’, ‘goals’, ‘panutan’, itu ngga perlu ada. Kamu tentuin sendiri aja maunya kamu gimana. Tapi bukan berarti ngga ngelakuin apa-apa juga ya. Karena waktu kuliah itu (khususnya untukku pribadi) banyak luangnya. Ngga seperti sekolah yang Senin-Jumat dari jam 8 sampai jam 5, kuliah lebih nyantai, lebih bisa disesuaikan, jadinya ada banyak hal yang bisa kita ikutin. Dan S1 itu masa-masa paling pas buat ikutan organisasi, lomba, dan kegiatan lainnya. Karena (again, menurutku) tamat S1 nanti pasti orientasinya udah beda, udah lebih ke pengen cari kerja, cari duit.
Jadi ya, begitulah yang aku rasakan di penghujung bulan Maret. Salah satu bulan favoritku sejauh ini (yhaa 2018 juga baru jalan tiga bulan, sih, Vin), karena mengubah pandanganku terhadap apa apa yang ‘keren’ di perkuliahan. Terakhir, teruntuk kalian yang sedang memperjuangkan banyak hal saat ini, semangat, ya, semoga berkah!
3

XL Future Leaders







What is XLFL?
XLFL is a 2-years leadership program. XL ingin mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi Global Leaders. If you want to be a global leader or want to work at multinational companies, you need to have some competencies. Nah, competencies inilah yang akan diajarkan di XL.

Aku senang menyebut XLFL ini sebagai “Sekolah Kedua”. Di sini aku belajar hal-hal yang di sekolah (kampus) utamaku tidak di ajarkan. Sistemnya pun mirip dengan sekolah; ada kelas (workshop), seragam, tugas individu, tugas kelompok, dan graduation. Dalam satu tahun ada lima workshops, which for me means five times flying to Medan for free! Tiket pesawat dan penginapan akan dibiayai XL untuk mahasiswa yang tinggal di luar kota tempat workshop diadakan.

Ada lagi fasilatas yang diberikan oleh XL, yaitu gadgets dan pulsa gratis. Di awal, semua XLFL akan dibagikan satu buah HP dan laptop. Setiap bulannya, kita akan dikirimkan pulsa sebesar 200 ribu oleh XL. Couldn’t ask for more.

How to Apply?
Ini adalah syarat-syarat kalau kamu ingin bergabung menjadi XLFL:

  • ·         Mahasiswa S1 di tahun pertama atau kedua di salah satu Universitas di Indonesia
  • ·         Usia maksimal 21 tahun
  • ·         Memiliki IPK minimal 2,8

Selection Phases

1. Seleksi Administrasi
Pertama kamu harus mendaftar dulu di  http://www.xlfutureleaders.com/join/
Nantinya kamu akan diminta untuk mengisi biodata, pengalaman organisasi, prestasi dan sebagainya. Setelah itu akan ada dua pertanyaan yang harus kamu jawab. Di sinilah pertarunganmu dimulai. Tahun lalu pertanyaan yang pertama terkait leadership dan yang kedua terkait inovasi. Instruksi di soalnya, kita harus menjawab setiap pertanyaan hanya dengan 300 karakter jawaban. Ingat, karakter bukan kata.

Some tips:

  • ·         Jangan tunda. Waktu yang diberikan memang lama, tapi jangan jadikan alasan untuk menunda. Semakin cepat kamu memulai, semakin banyak waktu yang kamu  punya untuk memikirkan jawaban yang bagus.
  • ·         Jawab pertanyaan dengan singkat, padat, dan jelas.
  • ·         Tanyakan saran/pendapat orang lain setelah kamu mencoba menjawab dua pertanyaan tadi.

2. GMAT dan English Test

GMAT adalah General Management Aptitude Test, yaitu sebuah tes untuk menguji kemampuan manajerial seseorang. Di sini banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan menguji kemampuanmu mengatur sesuatu, menganalisis data, mengambil keputusan, dan lain-lain. Anggap kamu diposisikan sebagai seorang manager.

Sebelumnya aku sendiri belum pernah tau tentang GMAT ini, belum pernah mengikuti tes yang seberupa juga. Soal-soal yang ku cari di internet juga beda dengan yang ku dapatkan di hari ujiannya. Jadinya, pada hari tes aku hanya mengandalkan logika saja. Di tes ini kita memang dituntut untuk berpikir cepat, baik dalam meganalisis maupun mengambil keputusan. Gunakanlah analogi dan logikamu.

English Test-nya tidak jauh beda dengan soal TOEFL, malah menurutku tidak sesusah TOEFL. Jadi untuk mempersiapkan diri, cobalah latihan soal-soal TOEFL.

Some tips:

  • ·         Karena GMAT dan English Test diadakan secara online, carilah tempat yang sepi yang bisa membuatmu fokus, dengan koneksi internet yang bagus.
  • ·         Don’t waste your time on one question. Jangan terlalu lama menghabiskan waktu di satu pertanyaan, karena soal GMAT-nya lumayan banyak.
  • ·         Latihan soal-soal TOEFL, ini wajib untuk persiapan English Test.
  • ·         Latihan soal-soal TPA, mungkin ini akan sedikit membantumu dalam GMAT.

3. FGD/ Virtual Case Study

Di Aceh, tidak diadakan FGD. FGD digantikan dengan Virtual Case Study. Jadi aku hanya bisa berbagi terkait Virtual Case Study.

Virtual Case Study ini juga diadakan secara online. Konsepnya adalah, kita diberikan satu buah case dan diinstruksikan untuk menjawab tiga pertanyaan. Case yang diberikan sudah lengkap dengan data-data. Akan memakan waktu yang lama untuk memahami secara menyeluruh isi dari case tersebut. Saranku, jangan terlalu lama membaca casenya, setelah dua atau tiga kali membaca langsung lihat soalnya. Karena pada akhirnya setelah membaca soal kita akan balik lagi ke casenya. Meski case yang diberikan dalam Bahasa Indonesia, kita boleh menjawab dalam Bahasa Inggris. Saranku, lebih baik gunakan Bahasa Inggris. Waktu yang diberikan juga terbatas, jadi alokasikan waktumu utnuk membaca case, menjawab pertanyaan satu, dua dan tiga dengan baik. Jangan sampai ada pertanyaan yang tidak terjawab.

4. Interview

Nah, ini tahap yang terakhir. Dari awal interviewernya akan menyapa dalam bahasa Inggris, sangat disarankan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris selama interview berlangsung.

Sebelum interview, kita harus megirimkan CV. Perispakan CV terbaikmu, ya! Ada baiknya untuk mempelajari cara membuat CV yang baik di elearn.id. Di elearn.id juga ada materi tentang interview. Yang satu itu juga harus dipelajari sebagai persiapan untuk interview.

Karena aku di Aceh, jadi interview diadakan via telepon. Interviewer aku saat itu  Mas Dipta, beliau CSR Manager XL Axiata. Enaknya phone interview, kita tau duluan siapa yang akan jadi interviewernya, jadi aku udah sempat cari-cari tau dulu tentang Mas Dipta ehehe. Persiapanku sebelum interview (selain cari tau tentang Mas Dipta), aku mencoba membuat beberapa list pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan, lalu coba menjawab seolah-olah sedang interview. Bagiku itu membantu. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepadaku saat itu adalah: dari siapa kamu tau program XLFL? Ceritakan tentang dirimu! Apa kekuranganmu? Bisakah kamu bekerja di bawah tekanan?

Kira-kira seperti itu. Waktu interviewnya hanya sekitar 15 menit. So we have to impress the interviewer within 15 minutes. Di akhir aku diberi kesempatan untuk bertanya, aku tanya “What kind of person that XL is looking for?” Dan, jawaban Mas Dipta menurutku sangat menarik, he said “we are looking for someone who is half glass empty,” maksudnya adalah, XL ngga mencari seseorang yang udah super pintar. XL mencari orang-orang yang gelasnya sudah terisi setengah, tapi masih bisa diisi lagi, masih ada ruang untuk dia bisa dikembangkan. Jadi, kalau kamu ngga punya prestasi tingkat Internasional misalnya, ngga perlu minder, karena bukan itu yang dicari XL. XL mencari orang-orang yang berpotensi menjadi seorang Leader, untuk ditempah di XLFL.

Trus Mas Dipta juga bilang “We are looking for someone who can bring new colour to the class.” Aku engga terlalu paham, sih, dengan kalimat ini. Silakan kalian interpretasikan sendiri. Kalau sepemahamanku, XL ingin orang-orang yang unik, yang punya warna sendiri, sehingga setiap orang bisa membawa warna baru ke kelas XLFL.

Announcement
Setelah melewati tahap-tahap seleksi, Insya Allah kamu akan mendapatkan email dari Bu Dian yang menyatakan kamu lulus. Email dari bu Dian CEO XL Axiata ini menandakan kalau kamu sudah resmi menjadi awardee  XLFL. Wohoo!

Semua yang aku tuliskan, baik proses seleksi maupun tips-tipsnya, berdasarkan pengalamanku tahun lalu (2017). Bisa jadi tahun ini proses seleksinya berbeda. Jadi jangan jadikan tulisanku sebagai acuan penuh, ya. Terkahir aku mau bilang, semangat! Hari ini aku yang nulis sebagai awardee XLFL Batch 6, semoga tahun depan kamu yang nulis sebagai awardee XLFL Batch 7, lalu Batch 8, dan selanjutnya. Best of luck dan jangan lupa berdoa.



3

Proses Seleksi Djarum Beasiswa Plus

 (In frame: Beswan Djarum Aceh Batch 33. From left to right: Arif, Shafira, Suzila, Ulya, Me, Nada, Barzah)

Halo!
Sebagai seorang awardee aku menuliskan ini dengan harapan bisa memberikan informasi dan memberikan tips (berdasarkan pengalamnku) untuk teman-teman yang ingin mendaftar Djarum Beasiswa Plus. Tulisan ini akan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:  1.Apa itu Djarum Beasiswa Plus, 2.Proses Seleksi, 3.Benefit Djarum Beasiswa Plus. Silahkan diskip ke bagian yang ingin dibaca. Semoga bermanfaat.

1. Apa itu Djarum Beasiswa Plus?

Djarum Beasiswa Plus adalah beasiswa dari Djarum Foundation yang sudah ada sejak 1984. Djarum Foundation turut berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui program beasiswa prestasi (merit based scholarship) yang dikenal sebagai Djarum Beasiswa Plus bagi mahasiswa berprestasi tinggi di Indonesia. Setiap tahunnya Dajrum Foundation menjaring mahasiwa terbaik di seluruh Indonesia dari ribuan pendaftar.

2. Proses Seleksi

a. Seleksi Administrasi
Sebelumnya, pastikan kalau kamu memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
  • ·      Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1 Universitas) / Diploma 4 (D4 Politeknik) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
  • ·         IPK minimum 3.00 pada semester III.
  • ·         Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
  • ·         Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus.
  • ·         Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
  • ·         Kuliah di Mitra Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus.
  • ·         Mengisi form pendaftaran online di website djarumbeasiswaplus.org

Setelah itu saatnya kamu melengkapi berkas administrasi berupa:

  • ·         Bukti PDF dari form registrasi online.
  • ·         Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
  • ·         Fotokopi Kartu Mahasiswa.
  • ·         Transkrip nilai sampai dengan semester III yang telah dilegalisir.
  • ·        Surat keterangan aktif organisasi / fotokopi sertifikat kegiatan organisasi yang pernah diikuti / fotokopi sertifikat prestasi yang dimiliki.
  • ·       Surat keterangan dari kampus (Rektorat atau Fakultas ) tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.

Mulai dari sini kamu harus sudah memantapkan diri kamu untuk mengikuti seluruh prosesnya. Akan ada saja hal-hal yang membuat kamu ingin menyerah, tapi jangan, ok? Di tahap pengurusan berkas saja banyak yang akhirnya tidak jadi mendaftar karena malas, ribet mengurusnya. Ada juga yang sudah keder duluan ketika harus menjawab essay-essay di online form. But remember, great things never come easy.

Persiapkan dari jauh-jauh hari agar kamu punya waktu yang cukup untuk mengisi form online dengan baik, melengkapi seluruh berkas, dan mengirimkannya ke alamat yang diberikan oleh Djarum. Sebelum dikirim, pastikan tidak ada berkas yang tertinggal. Kalau sudah, saatnya kamu menunggu dan berdoa.

b. TPA dan Psikotest
Beberapa bulan setelah seleksi administrasi, kamu akan mendapatkan undangan untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Semua peserta yang lolos tahap administrasi akan hadir untuk mengikuti TPA dan Psikotest ini. Di tahun aku,  untuk anak Unsyiah tes ini diadakan di Ruang Flamboyan Lt. 3 Gedung AAC Dayan Dawood. Saat itu kurang lebih ada sekitar 80an mahasiswa dalam balutan almamater.  

Persiapanku waktu itu, aku membaca banyak blog-blog beswan yang menuliskan proses seleksi , mencari contoh dan tips psikotest, dan berlatih menjawab soal-soal TPA. Kalau kamu pernah mengikuti SBMPTN pastilah sudah tidak asing lagi dengan Tes Potensi Akademik. Kalau belum familiar, silahkan mulai mencoba cari-cari soal di buku/internet dan coba jawab. Akan ada soal-soal aritmatika, logika, verbal, dan lain-lain. Tantangan terbesarnya adalah waktu yang diberikan minim sekali. Kalau waktu yang diberikan sudah habis, kita tidak diperbolehkan untuk kembali ke halaman sebelumnya. Jadi, jawablah secepat dan sebisa mungkin. Jawab yang kamu bisa, jangan terlalu lama menghabiskan waktu di satu soal. Kalau kamu sudah buntu, kamu bisa memilih untuk mengisinya (tidak ada pengurangan nilai kalau salah), atau mengosongkannya. Aku saat itu memilih mengosokngkan yang tidak aku ketahui, karena mengisinya hanya buang-buang waktu saja.

Selanjutnya di Psikotest kamu akan diinstruksikan menggambar. Ada draw a man test, dimana kamu harus menggambar satu orang. Gambarlah seseorang dengan anggota tubuh yang lengkap dari ujung kepala sampai kaki. Sebaiknya orang yang kamu gambarkan sedang melakukan aktivitas, tidak hanya berdiri. Saat itu aku menggambar ibuku yang sedang berdoa. Ada yang bilang padaku, sebaiknya gambar sesuai denga jenis kelaminmu, kalau kamu perempuan, gambar seorang perempuan.

Lalu ada draw a tree, menggambar sebuah pohon berkambium. Lagi-lagi, gambarlah yang lengkap, sertakan juga buah dari pohon tersebut. Aku saat itu menggambar pohon mangga.

Terakhir ada wartegg test.


Kamu diharuskan menggambar dari pola-pola di atas. Gambarnya boleh apa saja, bebas. Satu lagi tips dariku. Sebelum mengikuti test aku sudah mencoba menggambar ketiganya. Jadi, saat test aku sudah tidak lagi berpikir lama akan menggambar seperti apa, karena aku sudah memikirkannya dan mencobanya, jadi tinggal dieksekusi saja. Jangan terdistraksi dengan gambar orang lain. Yang dilihat disini sama sekali bukan bagus atau tidaknya gambar kamu, namanya juga psikotest, bukan lomba menggambar. Cari tips-tips di internet ataupun di buku mengenai Psikotest, karena akan sangat berguna.

c. Group Assessment Test
Satu jam setelah Tes Tulis, pengumuman yang lulus akan ditempel. Alhamdulillah aku dan 17 orang lainnya lulus ke tahap Group Assessment Test. Saat itu kami dibagi menjadi dua kelompok. Awalnya aku berpikir tesnya akan berupa FGD, tapi ternyata bukan. 

Tahap ini lumayan menyenangkan dan santai karena kita akan bermain game. Selama permainan berlangsung, akan ada tim penyeleksi yang memantau kita. Kalau menurutku tidak perlu terlalu gimana-gimana sih. Jalanin aja, dengarkan kalau ada yang kasih pendapat, kasih ide kalau kamu punya, ikutin instruksi leader gamenya, ajukan diri buat jadi leader gamenya juga boleh kalau kamu mau. Di akhir, kita akan ditanyai satu per satu tentang keseluruhan permainan ini. Pertanyaannya seperti apa yang kamu dapatkan, apa yang kamu pelajari, game mana yang paling susah, game mana yang kamu rasa performa grupmu paling baik. Kira-kira seperti itu.

d. Wawancara
Tidak ada seleksi setelah Group Assessment Test, semuanya yang lulus ke tahap GAT akan mengikuti wawancara. Wawancaranya berlansung sekitar 30-45 menit. Kamu akan diwawancarai langsung oleh orang-orang dari Djarum Foundation yang datang dari Jakarta.
Pertanyaannya seputar kuliah, kegiatan, cita-cita, kenapa ingin menjadi beswan, kesiapan dan komitmen mengikuti program-program pelatihan, dan sebagainya. Tidak akan ada pertanyaan yang tidak bisa kamu jawab, semuanya tentang diri kamu. Jawablah dengan jujur dan meyakinkan. Sebelum wawancara, coba pikir-pikir, kira-kira kalau ditanya ini apa yang akan kamu jawab, kalau disuruh ceritakan tentang diri sendiri, apa yang akan kamu ceritakan.

3. Benefit
Setelah lulus, apa yang akan Beswan dapatkan? Tunjangan finansial berupa uang Rp 750.000 per bulan selama satu tahun penuh.Tidak hanya uang, Djarum akan memberikan pelatihan-pelatihan soft skill. Ada tiga yang wajib kita ikuti yaitu Character Building, Leadership Development, dan Nation Building. Semua biaya terkait pelatihan akan ditanggung oleh Djarum Foundation. Jadi, tiket pesawat, hotel, transportasi, makan, tidak perlu dipikirin. Menjadi beswan memberikan kita kesempatan untuk mempunyai teman dari seluruh Indonesia. Can you imagine how fun is that? Selain itu akan ada kegiatan lain yang bisa diikuti Beswan yaitu Community Empowerment dan International Exposure. Ada juga kompetisi yang dapat diikuti, seperti Writing Competition dan Vlog Competition. Hadiah untuk kedua lomba ini juga ngga tanggung-tanggung, jutaan!


Proses seleksi yang melelahkan akan terbayarkan dengan benefit yang kita dapatkan. Ingat, kesempatan mendapatkan Djarum Beasiswa Plus hanya satu kali, jadi jangan sia-siakan. Now or never. Come join us!
P.s. Silahkan menghubungiku via line kalau ada hal yang ingin ditanyakan lainnya seputar Djaraum Beasiswa Plus. Id lineku: vinamatahari



1

November is over.

Bagiku, bulan November adalah bulan yang paling berkesan di tahun 2017 ini. Ada banyak cerita, pengalaman, keseruan, tantangan yang aku dapatkan.



Dimulai dari 1 November hingga 4 November 2017. Setelah terpilih menjadi awardee Beasiswa Djarum Plus, Character Building adalah pelatihan soft skill pertama yang harus kami ikuti. Character Building ini sendiri diadakan di Cikole, Lembang, Jawa Barat. Dalam bayanganku, dan dari research berupa stalking awardee tahun-tahun sebelumnya, CB ini sejenis outbond. Nantinya akan dibagi regu, lalu ada permainan-permainan. Ternyata tidak sesederhana itu. Ada banyak sekali hal yang diluar dugaanku. Pada awalnya aku merasa CB ini terlalu berat untukku, terlalu banyak hal-hal yang belum pernah kuhadapi sebelumnya. Tetapi perlahan aku mulai meyakinkan diri bahwa inilah saatnya aku menghadapi hal-hal tersebut, suatu momen yang sering disebut dengan step out of your comfort zone.

Aku tidak ingin membeberkan full version Character Building ini. Yang ingin aku beberkan disini lebih ke apa yang aku dapat dari kegiatan ini. CB ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan bertanggung jawab. Disini kita dilatih untuk menjadi pribadi yang sigap, cepat tanggap, berani, jujur, bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.

Disini juga aku belajar untuk percaya terhadap reguku, ada beberapa permainan yang memang membutuhkan trust yang kuat terhadap sesama anggota regu. Selain percaya terhadap regu, aku juga harus percaya pada diriku sendiri. Banyak sekali tantangan, yang kalau aku tidak percaya dengan diriku sendiri, aku pasti tidak bisa melewatinya. Aku harus melawan rasa takut, menipis rasa tidak mampu pada diriku. Dan yang terpenting CB juga meningkatkan kepercayaanku terhadap Tuhan. Ada saat-saat dimana tidak ada orang lain yang bisa aku andalkan, ketika aku benar-benar sendiri, dan keberadaan Tuhan lah yang menguatkanku.

Aku senang sekali dengan nilai-nilai yang ditanamkan kediriku melalui Character Building ini. Disamping itu, sistematika kegiatan ini aku acungi dua jempol. Malam puncak acara ini, kami semua benar-benar terbawa suasana. Tanpa sistematika acara yang baik, kami pastinya tidak akan terbawa perasaan dan menangis malam itu.

Meskipun fisikku sangat lelah dan sakit, tapi jiwaku bahagia. Jadi bagian dari Beswan Djarum adalah salah satu doa yang slalu aku panjatkan, yang kemudian di aminkan.




Tanggal 4 memang sudah selesai acara, tapi aku sudah memutuskan untuk extend selama dua hari di Bandung. Aku pulang tanggal 6 Juni, and surprisingly keberangkatanku Umroh dipercepat dari awalnya tanggal 8 menjadi tanggal 7. Jadilah aku hanya punya waktu satu hari untuk unpack dan packing lagi, mengurus surat izin kuliah, dan hal-hal lainnya.

Selama dua minggu aku menghabiskan waktu di Madinah dan Mekkah. Dua minggu yang sangat menenangkan, penuh pembelajaran, dan penuh keberkahan. God is being so nice to me and my family. Di titik ini, aku merasa ada banyak sekali hal yang harus ku syukuri. Semoga aku bisa kembali lagi kesana, bersama keluargaku, atau bersama jodohku nantinya, ehehehe.





Satu hari sebelum pulang ke Aceh tanggal 21 November, aku sakit. Demam, sakit perut sesakit-sakitnya, rasanya tubuhku lemah sekali saat itu. Satu hari itu aku memilih tidur seharian di hotel ketika keluargaku jalan-jalan. Keputusan yang baik menurutku, karena aku masih punya kegiatan lainnya setelah pulang nanti. Jadi lebih baik aku punya one day off daripada memaksakan diri jalan-jalan dan memperburuk kondisi tubuhku.

Keesokan paginya, tanggal 22 November, dari Kuala Lumpur kami sekeluarga pulang, tiba di Banda Aceh pukul 9 pagi dan aku ada kelas pukul 10.30. Aku pulang kampus agak sorean, dan langsung tidur. Malam harinya aku harus mengerjakan tugas  Research Methodologies yang banyaakkk sekaliii dan harus menguasai 7 chapters untuk ujian besok harinya. Rasanya ingin mengeluh, ingin menyerah, tapi aku tau aku tidak boleh manja. Setelah ujian Researh Methodologies aku harus mengerjakan tugas lainnya yang due diesok hari, harus belajar untuk ujian Advance Accounting, dan mengurus surat-surat XLFL. Tanggal 24 November, pagi-pagi sekali aku masih mengerjakan tugas yang belum kelar, lalu jam 10 menghadiri ujian Advance Accounting, sewaktu jumatan packing untuk berangkat, setelah jumatan menyempatkan ke kantor Djarum, lalu sore hari berangkat ke Jakarta untuk menghadiri National Conference XLFL. Dua hari yang fyuuuh (i dont even have word to describe it).

Satu lagi doaku yang dijabah Allah, menjadi XL Future Leader. National Conference adalah event pertama, dimana seluruh peserta XLFL yang berjumlah 150 orang dihadirkan di Grha XL Jakarta. Acaranya berlangsung dari 25 hingga 26 November. Yang menjadi highlight di acara National Conference ini bagi Batch 6 adalah Lead Indonesia. Dari sebelum-sebelumnya, sudah banyak senior-senior yang mengucapkan “semangat ya Lead Indonesianya, seru kok” tapi cara mereka menyemangati semuanya sama, mencurigakan. Aku jadi penasaran.

Setelah menyelesaikan Lead Indonesia aku jadi mengerti. Benar memang, seru. Nada mencurigakan dari mereka ternyata bermaksud mengatakan bahwa Lead Indonesia sangatlah melelahkan. Disini kita diberikan tantangan-tantangan, selama kurang lebih 9 jam, tanpa ada waktu istirahat. Dalam prosesnya ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Lead Indonesia ini meberikan kita gambaran bagaimana nantinya ketika kita berada di dunia bekerja yang sebenarnya, where we have to deal with people, deadlines, pressures, money, etc. Alhamdulillah teamku mendapatkan Juara kedua. Kami mendapatkan hadiah sebesar 2 juta rupiah, lumayan kan? Tapi, dibagi 25 orang, jadiya perorang dapat....ya segitulah. Alhamdulillah, bukan perihal uangnya, tapi pencapaiannya. Aku sendiri merasa aku masih perlu banyak sekali belajar.  Aku menyadari dalam team ku banyak sekali orang-orang yang sangat kompeten. Pemikiran mereka bagus, ide mereka brilliant, bahasa Inggris mereka lancar. Ada sedikit rasa minder yang aku rasakan, tapi rasa minder ini semoga membawaku menjadi pribadi yang terus belajar dan menjadi lebih baik.

Di hari selanjutnya diisi dengan inspiring talks, graduation untuk batch 4 dan inaguration. Setelah itu kami berfoto-foto sebentar lalu langsung menuju bandara untuk pulang ke Banda Aceh.




Di pesawat selama perjalan, aku merenungkan betapa Allah sangat baik, terlalu baik. Awalnya merasa kecil sekali kemungkinan aku bisa mendapatkan ini, tapi ternyata Allah sudah menakdirkannya untukku. Because if something is destined for you, never in million years will it be for somebody else, always remember that.

And today is 30th of November, the last day of this month. Good bye November, thanks for being so wonderful.  
0

A Story Behind A Head Full of Dreams Tour


Seperti yang tertera dalam judulnya, aku akan menceritakan sekilas tentang pengalaman menonton konser Coldplay yang bertajuk A Head Full of Dreams Tour. Ini adalah kali pertama aku menonton konser band dari luar negeri, walaupun lumayan meroogoh kocekku, tapi aku tidak menyesal. Sebab konser ini sangat berkesan bagiku, aku memutuskan untuk menuliskannya agar kenangannya lebih abadi.


Terlepas dari aksi panggungnya yang memang menakjubkan, hal lain yang membuat konser ini berkesan adalah rintangan dan dilema yang harus ku hadapi sebelumya.

Aku terfikir untuk menonton konser ini ketika salah seorang temanku bercerita bahwa dia akan menonton dengan teman-temannya. Saat itu dia mengajakku, namun aku belum menanggapi hal tersebut dengan serius. Lalu aku tersadar bahwa tanggal konsernya tepat sekali dengan tanggal libur pertengahan semester di Universiti Utara Malaysia (saat itu aku sedang mengambil program pertukaran pelajar ke univ etrsebut). And then I was like, “why not?”. Karena tiket di web resmi nya sudah sold out, akhirnya kami membeli tiket dari orang yang saat itu aku dapatkan via carousell. Pas sekali dia menjual dua tiket, kategori CAT 2 section 110, dah harganya tidak terlalu jauh dari harga aslinya. Setelah nego-nego sedikit akhirnya aku dan temanku membeli tiket ini. Aku ingat sekali ini bulan Januari.



Bulan Februari, seharusnya aku sudah di Malaysia memulai kuliahku. Tapi, terkendala masalah visa, aku sudah telat tiga minggu masuk kuliah karena aku tidak bisa berangkat kesana tanpa visa student ini. Sampai awal Maret, visa ku belum keluar juga. Disini aku mulai bimbang, tapi ya sebenarnya tidak masalah, aku bisa berangkat dari Banda Aceh kalau memang aku tidak jadi pertukaran pelajar ke Malaysia.

Aku lupa tanggal berapa aku akhirnya sampai di Malaysia, yang jelas sudah hampir pertengahan bulan Maret. Sedangkan, masih ada multiple entry visa yang harus aku urus, yang kira-kira akan memakan waktu selama dua minggu. Konser Coldplay-nya tanggal 1 April, mepet sekali.
Kebimbangan terberat terjadi disini. Aku berfikir untuk menjual saja tiketku karena sepertinya tidak memungkinkan, tapi teman nonton konserku  sudah pesan tiket pesawat ke Singapore. Visaku dikabari akan keluar di hari Kamis (itupun tidak dibilang pasti), dan konser Coldplay di hari Sabtu. Gimana ngga gemeteran nunggunya. Lalu aku mendiskusikan ini dengan temanku, dia bilang tiket pesawatnya masih bisa di refund. Dan tiket konser kan masih bisa dijual. Hampir saja, hampirrrrrr aku jual tiketnya. Aku coba-coba menjual tiket ku, banyak yang berminat ternyata, tetapi belum aku lepas.

Hari Senin, tanggal 27 Maret aku ke International Office untuk menanyakan perihal passport dan visaku dan mereka menjanjikan Kamis akan keluar. Selama belum ada di tanganku, aku belum yakin sebenarnya. Tetapi saat itu aku bilang dengan temanku “Aku engga akan jual tiket aku, kalaupun Kamis ngga keluar juga, yasudah aku coba jual. Kalau ngga laku, yasudah aku ikhlaskan. But if you want to sell your ticket and buy another ticket to watch with your friends, then go ahead. Kalaupun aku jadi nonton, but you have sold your ticket, that’s fine. I’ll watch alone.”
Dia saat itu bilang yasudah dia juga tidak akan jual tiketnya. Kalau aku tidak jadi nonton, dia juga tidak jadi nonton. Kalau aku mati, dia juga mati, walau tak ada cinta sehidup semati. Wah romantis sekali hahaha (yang terakhir rekayasaku).

29 maret, 3 hari sebelum konser Coldplay. Akhirnya  visa dan pasporku beres. Lega sekali! Aku langsung mengabari temanku saat itu juga.

Karena ketidakjelasan jadi aku belum  memesan tiket pesawat dan hotel. Aku beserta Suri dan Rizka memutuskan untuk naik bus dan menginap di Johor Baharu karena penginapan-penginapan yang murah di Singapore sudah full booked and we can’t afford expensive hotel hahaha.

Jum’at malam aku berangkat naik bus dan sampai di Johor Baharu pagi harinya,  hari Sabtu tanggal 1 April. Aku dan temanku janjian buat ketemu di salah satu mall yang letaknya berdekatan dengan National Stadium Singapore. Waktu itu aku tidak beli kartu sim Singapore karena rasaya tidak terlalu perlu. Jadilah dengan modal nanya-nanya orang sekitar aku cari tau dimana letak Mall tersebut. Ini adalah momen-momen bodoh, aku sendirian (Rizka dan Suri pergi ke tempat lain karena mereka tidak nonton konser), ngga ada kuota, ngga tau jalan. Aku sudah naik MRT dan berhenti di Kallang, karena letak mallnya di daerah situ tetapi ketika aku bertanya katanya bukan di Kallang. Lalu aku jalan kaki, lumayan jauh, hampir naik bus karena ada yang bilang naik bus. Pokoknya aku super bingung waktu itu. Sampai akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk langsung ke National Stadium Singapore, karena sepertinya lebih mudah dicari. Lagian banyak orang yang pakai baju kaus Coldplay, jadi aku tinggal mengikuti mereka saja hihi.

Tetapi sekarang aku butuh kuota, buat mengabari temanku, kalau aku langsung ke NSS. Jadilah saat itu aku secara random menghampiri orang- dia pakai baju Coldplay juga, dan minta hotspot. Untung orangnya baik! Orang Indonesia pula! Dia sendirian, akhirnya kita berdua jalan sama-sama ke NSS. God saved me.

Sampai di NSS, langsung pusing karena luar biasa ramai. Antriannya pun membingungkan, ngga jelas arah antriannya kemana. Akhirnya aku bertanya dengan panitianya, dan diarahkan ke gate yang tertera di tiketku. Aku di gate 3, sedangkan orang yang baru aku kenal yang bahkan tidak aku ketahui namanya ini di gate 21, jadi harus berpisah, hilanglah wifi gratisanku. Untungnya ternyata di NSS ini ada free wifi. Aku sudah sampai di depan gate 3, temanku belum juga beranjak dari airport, katanya ada masalah di imigrasi. Sampai aku masuk ke dalam, duduk di seatku, barulah sesaat setelah itu dia datang and I was like “Oi jadi juga kita nonton ya:’)”


Kami memutuskan untuk membeli makanan terlebih dahulu, sama-sama lapar. Sulit sekali menentukan pilihan mau beli makanan apa di dalam NSS itu, karena semuanya serba mahal. Tapi yasudahlah, kami pun tidak mungkin keluar lagi.

Waktu masuk kedalam tadi, semua orang mendapatkan satu wristband led dan satu buah pin. Ada instruksi untuk menggunakan wristband tersebut, katanya nanti lampunya akan menyala sendiri ketika konser dimulai. Konsernya dimulai jam 8, sebelumnya ada seorang penyanyi perempuan sebagai penampilan pembuka, aku tidak tau dia siapa.


Ketika Coldplay muncul, I was beyond excited. Semua orang sontak beridri ketika lagu A Head Full of Dreams yang menajdi lagu pertamanya dinyanyikan. Dan wristband led itu ternyata ide yang sangat keren, warnanya beruba-ubah. Misalnya ketika lagu clocks, lednya berubah warna merah, lagu yellow, warna kuning. Ada beberapa lagu yang warnanya berbeda-beda, benar-benar membangun suasana, I’m amazed. Aku ngga tau apakah di konser-konser lainnya memang ada wristband led seperti ini, but seriously it was really cool.

Aku sempat merekam beberapa part melalui hpku sebelum akhirnya dia mati karena habis baterai di tengah-tengah konser, tidak masalah, biar aku bisa lebih menikmati tanpa sibuk memikirkan postingan.

Di beberapa lagu aku dan temanku sama-sama duduk, liat-liatan lalu tertawa, karena kami tidak tau lagunya. Kalau sudah selesai, dan lagu selanjutnya kami tau, kami akan berdiri lagi. Untung juga milih ticket yang tempat duduk, kalau lelah bisa istirahat, tapi ya jelas kalau yang standing hype nya berbeda.

Sepanjang konser rasanya bahagia sekali. Pertama kalinya menonton konser band luar, dan tidak dikecewakan sedikitpun. Lag-lagu yang sudah lama aku cintai beserta kejutan-kejutan kecil yang mereka berikan,  ahh seru sekali. Aku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini dan berada disini. Thank you Coldplay for bringing happiness to us!




0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com