Bagiku, bulan November adalah bulan yang paling berkesan di
tahun 2017 ini. Ada banyak cerita, pengalaman, keseruan, tantangan yang aku
dapatkan.
Dimulai dari 1 November hingga 4 November 2017. Setelah
terpilih menjadi awardee Beasiswa Djarum Plus, Character Building adalah
pelatihan soft skill pertama yang harus kami ikuti. Character Building ini sendiri
diadakan di Cikole, Lembang, Jawa Barat. Dalam bayanganku, dan dari research
berupa stalking awardee tahun-tahun sebelumnya, CB ini sejenis outbond. Nantinya
akan dibagi regu, lalu ada permainan-permainan. Ternyata tidak sesederhana itu.
Ada banyak sekali hal yang diluar dugaanku. Pada awalnya aku merasa CB ini
terlalu berat untukku, terlalu banyak hal-hal yang belum pernah kuhadapi
sebelumnya. Tetapi perlahan aku mulai meyakinkan diri bahwa inilah saatnya aku
menghadapi hal-hal tersebut, suatu momen yang sering disebut dengan step out of
your comfort zone.
Aku tidak ingin membeberkan full version Character Building
ini. Yang ingin aku beberkan disini lebih ke apa yang aku dapat dari kegiatan
ini. CB ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dan
bertanggung jawab. Disini kita dilatih untuk menjadi pribadi yang sigap, cepat
tanggap, berani, jujur, bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.
Disini juga aku belajar untuk percaya terhadap reguku, ada
beberapa permainan yang memang membutuhkan trust yang kuat terhadap sesama
anggota regu. Selain percaya terhadap regu, aku juga harus percaya pada diriku
sendiri. Banyak sekali tantangan, yang kalau aku tidak percaya dengan diriku
sendiri, aku pasti tidak bisa melewatinya. Aku harus melawan rasa takut,
menipis rasa tidak mampu pada diriku. Dan yang terpenting CB juga meningkatkan
kepercayaanku terhadap Tuhan. Ada saat-saat dimana tidak ada orang lain yang
bisa aku andalkan, ketika aku benar-benar sendiri, dan keberadaan Tuhan lah
yang menguatkanku.
Aku senang sekali dengan nilai-nilai yang ditanamkan
kediriku melalui Character Building ini. Disamping itu, sistematika kegiatan ini
aku acungi dua jempol. Malam puncak acara ini, kami semua benar-benar terbawa
suasana. Tanpa sistematika acara yang baik, kami pastinya tidak akan terbawa
perasaan dan menangis malam itu.
Meskipun fisikku sangat lelah dan sakit, tapi jiwaku
bahagia. Jadi bagian dari Beswan Djarum adalah salah satu doa yang slalu aku
panjatkan, yang kemudian di aminkan.
Tanggal 4 memang sudah selesai acara, tapi aku sudah memutuskan
untuk extend selama dua hari di Bandung. Aku pulang tanggal 6 Juni, and
surprisingly keberangkatanku Umroh dipercepat dari awalnya tanggal 8 menjadi
tanggal 7. Jadilah aku hanya punya waktu satu hari untuk unpack dan packing
lagi, mengurus surat izin kuliah, dan hal-hal lainnya.
Selama dua minggu aku menghabiskan waktu di Madinah dan Mekkah.
Dua minggu yang sangat menenangkan, penuh pembelajaran, dan penuh keberkahan. God
is being so nice to me and my family. Di titik ini, aku merasa ada banyak
sekali hal yang harus ku syukuri. Semoga aku bisa kembali lagi kesana, bersama
keluargaku, atau bersama jodohku nantinya, ehehehe.
Satu hari sebelum pulang ke Aceh tanggal 21 November, aku
sakit. Demam, sakit perut sesakit-sakitnya, rasanya tubuhku lemah sekali saat
itu. Satu hari itu aku memilih tidur seharian di hotel ketika keluargaku jalan-jalan.
Keputusan yang baik menurutku, karena aku masih punya kegiatan lainnya setelah
pulang nanti. Jadi lebih baik aku punya one day off daripada memaksakan diri
jalan-jalan dan memperburuk kondisi tubuhku.
Keesokan paginya, tanggal 22 November, dari Kuala Lumpur
kami sekeluarga pulang, tiba di Banda Aceh pukul 9 pagi dan aku ada kelas pukul
10.30. Aku pulang kampus agak sorean, dan langsung tidur. Malam harinya aku
harus mengerjakan tugas Research
Methodologies yang banyaakkk sekaliii dan harus menguasai 7 chapters untuk
ujian besok harinya. Rasanya ingin mengeluh, ingin menyerah, tapi aku tau aku
tidak boleh manja. Setelah ujian Researh Methodologies aku harus mengerjakan tugas
lainnya yang due diesok hari, harus belajar untuk ujian Advance Accounting, dan
mengurus surat-surat XLFL. Tanggal 24 November, pagi-pagi sekali aku masih
mengerjakan tugas yang belum kelar, lalu jam 10 menghadiri ujian Advance
Accounting, sewaktu jumatan packing untuk berangkat, setelah jumatan
menyempatkan ke kantor Djarum, lalu sore hari berangkat ke Jakarta untuk
menghadiri National Conference XLFL. Dua hari yang fyuuuh (i dont even have
word to describe it).
Satu lagi doaku yang dijabah Allah, menjadi XL Future
Leader. National Conference adalah event pertama, dimana seluruh peserta XLFL
yang berjumlah 150 orang dihadirkan di Grha XL Jakarta. Acaranya berlangsung
dari 25 hingga 26 November. Yang menjadi highlight di acara National Conference
ini bagi Batch 6 adalah Lead Indonesia. Dari sebelum-sebelumnya, sudah banyak
senior-senior yang mengucapkan “semangat ya Lead Indonesianya, seru kok” tapi
cara mereka menyemangati semuanya sama, mencurigakan. Aku jadi penasaran.
Setelah menyelesaikan Lead Indonesia aku jadi mengerti.
Benar memang, seru. Nada mencurigakan dari mereka ternyata bermaksud mengatakan
bahwa Lead Indonesia sangatlah melelahkan. Disini kita diberikan
tantangan-tantangan, selama kurang lebih 9 jam, tanpa ada waktu istirahat.
Dalam prosesnya ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Lead Indonesia ini
meberikan kita gambaran bagaimana nantinya ketika kita berada di dunia bekerja
yang sebenarnya, where we have to deal with people, deadlines, pressures, money,
etc. Alhamdulillah teamku mendapatkan Juara kedua. Kami mendapatkan hadiah
sebesar 2 juta rupiah, lumayan kan? Tapi, dibagi 25 orang, jadiya perorang
dapat....ya segitulah. Alhamdulillah, bukan perihal uangnya, tapi
pencapaiannya. Aku sendiri merasa aku masih perlu banyak sekali belajar. Aku menyadari dalam team ku banyak sekali
orang-orang yang sangat kompeten. Pemikiran mereka bagus, ide mereka brilliant,
bahasa Inggris mereka lancar. Ada sedikit rasa minder yang aku rasakan, tapi
rasa minder ini semoga membawaku menjadi pribadi yang terus belajar dan menjadi
lebih baik.
Di hari selanjutnya diisi dengan inspiring talks, graduation
untuk batch 4 dan inaguration. Setelah itu kami berfoto-foto sebentar lalu
langsung menuju bandara untuk pulang ke Banda Aceh.
Di pesawat selama perjalan, aku merenungkan betapa Allah sangat
baik, terlalu baik. Awalnya merasa kecil sekali kemungkinan aku bisa
mendapatkan ini, tapi ternyata Allah sudah menakdirkannya untukku. Because if
something is destined for you, never in million years will it be for somebody
else, always remember that.
And today is 30th of November, the last day of this month.
Good bye November, thanks for being so wonderful.