XL Future Leaders







What is XLFL?
XLFL is a 2-years leadership program. XL ingin mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi Global Leaders. If you want to be a global leader or want to work at multinational companies, you need to have some competencies. Nah, competencies inilah yang akan diajarkan di XL.

Aku senang menyebut XLFL ini sebagai “Sekolah Kedua”. Di sini aku belajar hal-hal yang di sekolah (kampus) utamaku tidak di ajarkan. Sistemnya pun mirip dengan sekolah; ada kelas (workshop), seragam, tugas individu, tugas kelompok, dan graduation. Dalam satu tahun ada lima workshops, which for me means five times flying to Medan for free! Tiket pesawat dan penginapan akan dibiayai XL untuk mahasiswa yang tinggal di luar kota tempat workshop diadakan.

Ada lagi fasilatas yang diberikan oleh XL, yaitu gadgets dan pulsa gratis. Di awal, semua XLFL akan dibagikan satu buah HP dan laptop. Setiap bulannya, kita akan dikirimkan pulsa sebesar 200 ribu oleh XL. Couldn’t ask for more.

How to Apply?
Ini adalah syarat-syarat kalau kamu ingin bergabung menjadi XLFL:

  • ·         Mahasiswa S1 di tahun pertama atau kedua di salah satu Universitas di Indonesia
  • ·         Usia maksimal 21 tahun
  • ·         Memiliki IPK minimal 2,8

Selection Phases

1. Seleksi Administrasi
Pertama kamu harus mendaftar dulu di  http://www.xlfutureleaders.com/join/
Nantinya kamu akan diminta untuk mengisi biodata, pengalaman organisasi, prestasi dan sebagainya. Setelah itu akan ada dua pertanyaan yang harus kamu jawab. Di sinilah pertarunganmu dimulai. Tahun lalu pertanyaan yang pertama terkait leadership dan yang kedua terkait inovasi. Instruksi di soalnya, kita harus menjawab setiap pertanyaan hanya dengan 300 karakter jawaban. Ingat, karakter bukan kata.

Some tips:

  • ·         Jangan tunda. Waktu yang diberikan memang lama, tapi jangan jadikan alasan untuk menunda. Semakin cepat kamu memulai, semakin banyak waktu yang kamu  punya untuk memikirkan jawaban yang bagus.
  • ·         Jawab pertanyaan dengan singkat, padat, dan jelas.
  • ·         Tanyakan saran/pendapat orang lain setelah kamu mencoba menjawab dua pertanyaan tadi.

2. GMAT dan English Test

GMAT adalah General Management Aptitude Test, yaitu sebuah tes untuk menguji kemampuan manajerial seseorang. Di sini banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan menguji kemampuanmu mengatur sesuatu, menganalisis data, mengambil keputusan, dan lain-lain. Anggap kamu diposisikan sebagai seorang manager.

Sebelumnya aku sendiri belum pernah tau tentang GMAT ini, belum pernah mengikuti tes yang seberupa juga. Soal-soal yang ku cari di internet juga beda dengan yang ku dapatkan di hari ujiannya. Jadinya, pada hari tes aku hanya mengandalkan logika saja. Di tes ini kita memang dituntut untuk berpikir cepat, baik dalam meganalisis maupun mengambil keputusan. Gunakanlah analogi dan logikamu.

English Test-nya tidak jauh beda dengan soal TOEFL, malah menurutku tidak sesusah TOEFL. Jadi untuk mempersiapkan diri, cobalah latihan soal-soal TOEFL.

Some tips:

  • ·         Karena GMAT dan English Test diadakan secara online, carilah tempat yang sepi yang bisa membuatmu fokus, dengan koneksi internet yang bagus.
  • ·         Don’t waste your time on one question. Jangan terlalu lama menghabiskan waktu di satu pertanyaan, karena soal GMAT-nya lumayan banyak.
  • ·         Latihan soal-soal TOEFL, ini wajib untuk persiapan English Test.
  • ·         Latihan soal-soal TPA, mungkin ini akan sedikit membantumu dalam GMAT.

3. FGD/ Virtual Case Study

Di Aceh, tidak diadakan FGD. FGD digantikan dengan Virtual Case Study. Jadi aku hanya bisa berbagi terkait Virtual Case Study.

Virtual Case Study ini juga diadakan secara online. Konsepnya adalah, kita diberikan satu buah case dan diinstruksikan untuk menjawab tiga pertanyaan. Case yang diberikan sudah lengkap dengan data-data. Akan memakan waktu yang lama untuk memahami secara menyeluruh isi dari case tersebut. Saranku, jangan terlalu lama membaca casenya, setelah dua atau tiga kali membaca langsung lihat soalnya. Karena pada akhirnya setelah membaca soal kita akan balik lagi ke casenya. Meski case yang diberikan dalam Bahasa Indonesia, kita boleh menjawab dalam Bahasa Inggris. Saranku, lebih baik gunakan Bahasa Inggris. Waktu yang diberikan juga terbatas, jadi alokasikan waktumu utnuk membaca case, menjawab pertanyaan satu, dua dan tiga dengan baik. Jangan sampai ada pertanyaan yang tidak terjawab.

4. Interview

Nah, ini tahap yang terakhir. Dari awal interviewernya akan menyapa dalam bahasa Inggris, sangat disarankan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris selama interview berlangsung.

Sebelum interview, kita harus megirimkan CV. Perispakan CV terbaikmu, ya! Ada baiknya untuk mempelajari cara membuat CV yang baik di elearn.id. Di elearn.id juga ada materi tentang interview. Yang satu itu juga harus dipelajari sebagai persiapan untuk interview.

Karena aku di Aceh, jadi interview diadakan via telepon. Interviewer aku saat itu  Mas Dipta, beliau CSR Manager XL Axiata. Enaknya phone interview, kita tau duluan siapa yang akan jadi interviewernya, jadi aku udah sempat cari-cari tau dulu tentang Mas Dipta ehehe. Persiapanku sebelum interview (selain cari tau tentang Mas Dipta), aku mencoba membuat beberapa list pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan, lalu coba menjawab seolah-olah sedang interview. Bagiku itu membantu. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepadaku saat itu adalah: dari siapa kamu tau program XLFL? Ceritakan tentang dirimu! Apa kekuranganmu? Bisakah kamu bekerja di bawah tekanan?

Kira-kira seperti itu. Waktu interviewnya hanya sekitar 15 menit. So we have to impress the interviewer within 15 minutes. Di akhir aku diberi kesempatan untuk bertanya, aku tanya “What kind of person that XL is looking for?” Dan, jawaban Mas Dipta menurutku sangat menarik, he said “we are looking for someone who is half glass empty,” maksudnya adalah, XL ngga mencari seseorang yang udah super pintar. XL mencari orang-orang yang gelasnya sudah terisi setengah, tapi masih bisa diisi lagi, masih ada ruang untuk dia bisa dikembangkan. Jadi, kalau kamu ngga punya prestasi tingkat Internasional misalnya, ngga perlu minder, karena bukan itu yang dicari XL. XL mencari orang-orang yang berpotensi menjadi seorang Leader, untuk ditempah di XLFL.

Trus Mas Dipta juga bilang “We are looking for someone who can bring new colour to the class.” Aku engga terlalu paham, sih, dengan kalimat ini. Silakan kalian interpretasikan sendiri. Kalau sepemahamanku, XL ingin orang-orang yang unik, yang punya warna sendiri, sehingga setiap orang bisa membawa warna baru ke kelas XLFL.

Announcement
Setelah melewati tahap-tahap seleksi, Insya Allah kamu akan mendapatkan email dari Bu Dian yang menyatakan kamu lulus. Email dari bu Dian CEO XL Axiata ini menandakan kalau kamu sudah resmi menjadi awardee  XLFL. Wohoo!

Semua yang aku tuliskan, baik proses seleksi maupun tips-tipsnya, berdasarkan pengalamanku tahun lalu (2017). Bisa jadi tahun ini proses seleksinya berbeda. Jadi jangan jadikan tulisanku sebagai acuan penuh, ya. Terkahir aku mau bilang, semangat! Hari ini aku yang nulis sebagai awardee XLFL Batch 6, semoga tahun depan kamu yang nulis sebagai awardee XLFL Batch 7, lalu Batch 8, dan selanjutnya. Best of luck dan jangan lupa berdoa.



3 komentar:

  1. Kak sharing waktu virtual casenya dongg

    BalasHapus
  2. kak minta saran dong essay tentang pengalaman memimpinnya itu sebaiknya rumusnya bagaimana ya, apasaja yang penting untuk saya ceritakan disana, terima kasih kak.

    BalasHapus
  3. Terimakasih kak sudah sharing pengalamannya.

    BalasHapus

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com